[Galeri
Gambar]
✿ Jembatan Merah Putih Ambon, Diresmikan
Presiden Jokowi, Warga Ambon Tak Perlu Lagi Naik Kapal Ferry.
Dibukanya Jembatan
Merah Putih, pasca diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), membuat
masyarakat Kota Ambon tak lagi bersusah payah menyeberang menggunakan kapal
ferry, atau memutar jauh jika harus menuju ke sisi Teluk Ambon di seberang.
Salah seorang warga yang ditemui bernama Raymond menuturkan, sebelum selesainya Jembatan Merah Putih, ia harus menyeberang menggunakan kapal ferry yang mematok tarif Rp 30.000 untuk kendaraan mobil, dan Rp 15.000 untuk sepeda motor sekali jalan.
"Sekali jalan kalau pakai ferry mobil bayar Rp 30.000, kalau motor kena Rp 15.000. Nyebrang paling 10 menit saja, belum termasuk nunggu, soalnya ferry mau jalan kalau sudah penuh," kata Raymond, Senin (4/3/2016).
Sementara jika harus memutar, dirinya paling tidak harus menghabiskan bensin serta waktu di jalan selama sekitar satu jam perjalanan.
"Kalau saya lebih senang muter, karena kalau pakai ferry body mobil suka lecet kena motor. Memang di Ambon tak macet, tapi sudah mulai padat, tapi kalau ada tabrakan suka macet juga, belum angkot yang suka makan 3 badan jalan," ujar Raymond.
Sekarang dengan diresmikannya jembatan sepanjang 1.140 meter tersebut, hanya perlu waktu sekitar 15 menit dari pusat Kota Ambon di sisi Desa Galala, ke sebrang di sisi Desa Poka yang berdekatan Bandara Pattimura dan Universitas Pattimura.
"Kalau menyeberang jembatan dari pusat kota ke bandara paling 15 menit," tutupnya.
Sebagai informasi, Jembatan Merah Putih di Ambon dibangun sejak Juli 2011 dan baru selesai pada Maret 2016. Jembatan sepanjang 1.140 meter ini terbagi menjadi 3 bagian. Pertama, jembatan pendekat Poka (Poka approach bridge) sepanjang 520 meter.
Kedua, jembatan pendekat Galala (Galala approach bridge) sepanjang 320 meter, dan ketiga, jembatan utama (main bridge) sepanjang 300 meter. Sedangkan tinggi jembatan ini mencapai 34,1 meter di atas permukaan laut.
Pembangunan jembatan ini memakan dana kurang lebih Rp 772,9 miliar. Dengan terbangunnya Jembatan Merah Putih, akses perjalanan di kawasan Teluk Ambon lebih mudah. Salah satunya dari Bandara Pattimura menuju ke tengah Kota Ambon yang sebelumnya memakan waktu 1 jam, menjadi hanya 10-15 menit saja.
Salah seorang warga yang ditemui bernama Raymond menuturkan, sebelum selesainya Jembatan Merah Putih, ia harus menyeberang menggunakan kapal ferry yang mematok tarif Rp 30.000 untuk kendaraan mobil, dan Rp 15.000 untuk sepeda motor sekali jalan.
"Sekali jalan kalau pakai ferry mobil bayar Rp 30.000, kalau motor kena Rp 15.000. Nyebrang paling 10 menit saja, belum termasuk nunggu, soalnya ferry mau jalan kalau sudah penuh," kata Raymond, Senin (4/3/2016).
Sementara jika harus memutar, dirinya paling tidak harus menghabiskan bensin serta waktu di jalan selama sekitar satu jam perjalanan.
"Kalau saya lebih senang muter, karena kalau pakai ferry body mobil suka lecet kena motor. Memang di Ambon tak macet, tapi sudah mulai padat, tapi kalau ada tabrakan suka macet juga, belum angkot yang suka makan 3 badan jalan," ujar Raymond.
Sekarang dengan diresmikannya jembatan sepanjang 1.140 meter tersebut, hanya perlu waktu sekitar 15 menit dari pusat Kota Ambon di sisi Desa Galala, ke sebrang di sisi Desa Poka yang berdekatan Bandara Pattimura dan Universitas Pattimura.
"Kalau menyeberang jembatan dari pusat kota ke bandara paling 15 menit," tutupnya.
Sebagai informasi, Jembatan Merah Putih di Ambon dibangun sejak Juli 2011 dan baru selesai pada Maret 2016. Jembatan sepanjang 1.140 meter ini terbagi menjadi 3 bagian. Pertama, jembatan pendekat Poka (Poka approach bridge) sepanjang 520 meter.
Kedua, jembatan pendekat Galala (Galala approach bridge) sepanjang 320 meter, dan ketiga, jembatan utama (main bridge) sepanjang 300 meter. Sedangkan tinggi jembatan ini mencapai 34,1 meter di atas permukaan laut.
Pembangunan jembatan ini memakan dana kurang lebih Rp 772,9 miliar. Dengan terbangunnya Jembatan Merah Putih, akses perjalanan di kawasan Teluk Ambon lebih mudah. Salah satunya dari Bandara Pattimura menuju ke tengah Kota Ambon yang sebelumnya memakan waktu 1 jam, menjadi hanya 10-15 menit saja.
※ Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau
harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)