[Galeri
Gambar]
✿ Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Koto, Sumatera barat.
A. Selayang Pandang.
Menurut
sebuah legenda, ‘Lembah Harau’ berasal dari lautan yang mengering. Legenda
tersebut diperkuat oleh temuan dari survey team geologi Jerman (Barat) yang
meneliti jenis bebatuan yang terdapat di Lembah Harau pada tahun 1980. Dari
hasil survey team tersebut dapat diketahui bahwa batuan yang ada di perbukitan ‘Lembah
Harau’ adalah batuan Breksi dan Konglomerat yang merupakan jenis
bebatuan yang umumnya terdapat di dasar laut.
B. Keistimewaan.
‘Lembah Harau’ mempunyai tujuh air
terjun (sarasah) yang mempesona. Ketinggian masing-masing air terjun berbeda-beda
antara 50-90 meter. Air terjun tersebut mengalir dari atas jurang yang
membentang di sepanjang ‘Lembah Harau’.
Pagar tebing cadas yang curam dan
lurus menantang untuk olah raga panjat tebing. Memasuki ‘Taman Wisata
Lembah Harau’, seperti berada dalam sebuah benteng. Para wisatawan yang
berada di Lembah Harau serasa “dikepung” tebing kemerah-merahan dengan
ketinggian antara 150 hingga 200 meter. Tebing itu tegak dengan kokohnya
yang mengelilingi lembah.
Di ‘Lembah Harau’ terdapat hutan
lindung di dalamnya hidup beberapa binatang langka asli Sumatera. Di antara
satwa tersebut adalah monyet ekor panjang, primata jenis Maccaca
Fascicularis. Bila beruntung, para wisatawan juga bisa menyaksikan harimau
Sumatra, beruang, tapir dan landak yang hampir punah.
C. Lokasi.
‘Lembah Harau’ terletak di Kabupaten Lima Puluh Koto, Sumatera Barat,
Indonesia.
D. Akses.
Objek Wisata ‘Lembah Harau’ dapat
dijangkau dengan menggunakan transportasi darat. Dari kota Padang ke
Payakumbuh (ibu kota Kabupaten 50 kota), perjalanan ditempuh selama 3 jam
dengan menggunakan angkutan pribadi atau angkutan umum. Jika menggunakan
angkutan umum ongkosnya Rp.20.000,- per orang. Dari Payakumbuh perjalanan
kemudian dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum yang melayani rute
Payakumbuh-objek wisata. Untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi perpindahan
mobil, para wisatawan dianjurkan menggunakan mobil pribadi atau mobil
sewaan dengan biaya sekitar Rp. 400.000,- per hari.
E. Tiket.
Tiket masuk untuk anak-anak Rp.
3.000,-per orang dan untuk dewasa Rp.5.000,- per orang.
F. Akomodasi dan Fasilitas lainnya.
Untuk wisatawan yang datang dari
luar kota dan berniat bermalam, di tempat ini terdapat pondok kecil dan Rumah
Gadang di dasar lembah untuk tempat menginap. Harga sewa kamar semalam
bervariasi, mulai dari Rp 50.000,- hingga Rp 2 juta per malamnya. Bagi
para wisatawan peminat olah raga panjat tebing, disediakan pemandu yang akan
membimbing untuk melakukan olah raga tersebut
☆ Salam buat isteri :
‘Siti Nurjanah’